Mumpung masih di awal tahun, baru
masuk di bulan kedua, tidak ada salahnya membicarakan tentang resolusi 2016. Apalagi ini tentang
keuangan yang biasanya selalu jadi problem, tantangan setiap tahunnya. Pada
saat buat resolusi, coba utamakan yang satu ini terutama jika pengaturan
keuangan masih amburadul.
SMART
Resolusi jangan yang aneh-aneh,
muluk-muluk sampai rasanya butuh perjuangan untuk dicapai. Buat resolusi
terutama resolusi keuangan yang
SMART. Apa itu SMART?
S = Simple
Yups, buat yang simple, jangan
yang terlalu tinggi, apalagi yang aneh-aneh. Buat resolusi keuangan se simple
mungkin, sederhana, gak neko-neko kalau bahasa Jawa bilang mah.
M = Measurable
Dapat diukur, jangan
tinggi-tingi. Cek keadaan keuangan selama 2015, buat resolusi berdasarkan
keuangan selama 2015
A = Attainable
Mudah dicapai. Sekali lagi jangan
ketinggian. Salah-salah bablas resolusinya, tidak tercapai karena merasa tidak
mudah dicapai.
R = Reasonable
Masuk akal, masih mungkin
dilakukan. Cek dulu kemampuan keuangan kamu, bandingkan dengan resolusi yang
dibuat mungkin tidak?
T = timely
Ada jangka waktunya, ini pun
harus yang realistis yah. Jangan buat resolusi
keuangan tanpa ada target jangka waktu kapan dicapainya.
Resolusi realistis
Tidak perlu buat yang banyak,
sampai berlembar-lembar. Cukup 3 s/d 5 resolusi utama yang harus segera
dibereskan. Tidak hanya resolusinya tetapi juga buat rencana apa yang hendak
dilakukan, dan target secara rinci untuk
mencapai resolusi keuangan. Contoh yang pernah dilakukan sahabat saya :
Resolusi : Bayar Hutang kartu kredit
Target : Saldo hutang berkurang
50% dari jumlah tagihan awal, tercapai pertengahan tahun (tergantung kemampuan
yah)
Rencana : STOP gunakan kartu
kredit bila perlu gunting kartu, dan mulai membayar hutang plus bunganya, bukan
jumlah minimum agar hutang tidak semakin bertumpuk
Resolusi : Kurangi pengeluaran
Target : pos pengeluaran rutin
berkurang 10% dari tahun sebelumnya
Rencana : menghemat penggunaan
listrik dan kawan-kawannya, pulsa handphone, beli camilan.
Resolusi : Memiliki tabungan dana darurat
Target : 1 tahun dana darurat menjadi
3 kali lipat dari penghasilan bulanan
Rencana : Sisihkan 20% setiap
bulan untuk tabungan dana darurat. Dan investasi di reksadana pasar uang 10%
atau deposito berjangka yang mudah dicairkan sesuai tenggat waktu yang
diinginkan (3 bulan misalnya)
Resolusi : Punya rumah
Target : Memiliki saldo untuk DP
rumah 100 juta tahun ini
Rencana : Membuat rekening khusus
DP rumah, dengan sistem transfer otomatis dari rekening gaji atau penghasilan.
Mulai melirik investasi dengan
return maksimal dan minim risiko seperti sukuk
ritel.
Apa itu sukuk?
Sukuk
itu investasi berbasis syariah, dengan imbalan hasil bukan berupa bunga
namun imbalan sewa sesuai akad yang digunakan, dibayarkan secara berkala
(bulanan).
Nah, bagaimana sudah siap buat resolusi keuangan 2016?